Monday, October 29, 2012

Crazy Sale KIVITZ

Selamat siang dunia..

Suasana kantor siang ini aman terkendali. Jadi bisa leluasa deh pake internet :p

Anyway, Selamat Hari Raya Idul Adha 1433H
Semoga tahun depan bisa berqurban, bukan qurban perasaan ya tapi kurban kambing atau sapi. Hihihi
Alhamdulillah, mama dan kejepit lebaran haji disini. Kebetulan long weekend dan akhir bulan pula *tapi saya belom gajian* jadinya kita stay di jekardah saja.

Nah, kebetulan kemarin itu hari terakhir KIVITZ sale di Muse 101. Walaupun dalam kondisi yang kurang fit, saya berencana ke FX Sudirman naik Trans Bintaro yang tarifnya Rp. 11.000 itu (Uuuuu mahalnyoooo), ehh ternyata yang lain pada mau ikut juga. Sesampainya di FX, saya, mama, potlak, vika dan oji langsung meluncur ke Muse di f3. Booth pertama yang saya kunjungi tak lain tak bukan ya boothnya KIVITZ (Brand paporit saya). Designernya si kak Fitri Aulia, inspirator saya untuk menjulurkan jilbab sampai ke bawah dada dan berkaus kaki.

Dari kejauhan udah terlihat tuh KIVITZ booth, dan ada box warna hitam ditengahnya. Gak pake mikir langsung saya comot isinya, ternyata tinggal 1 helai namanya Darin Dress. Meluncur ke kamar pas dan yihaaaaa really fit to my body. Cucok sangat! Darin Dress ini salah satu koleksi High Wave yang launching awal tahun 2012 (kalo gak salah :p). Harganya Rp. 400.000,- dan saya bayar hanya dengan Rp. 120.000,-. Diskon 70% pemirsah. Huahahaha ini dia alasannya kenapa saya sebut crazy sale, sering-sering aja ya kak Fitri. Mama dan poltak juga dapet atasan. Ini dia nih hasil buruan kami di booth KIVITZ:

Mita
 Darin Dress
Normal Price: Rp. 400.000,-
I paid only Rp. 120.000,-

Mama
 Zahrah Top
Normal Price: Rp. 250.000,-
Mama paid Rp. 200.000

Poltak
Jallah Top
Normal Price: Rp. 280.000,-
Poltak paid Rp. 196.000,-

(pictures source: KIVITZ Blog)

Selain di booth KIVITZ, mama juga beli multivest-nya GDA by Teh Ghaida Tsurraya, putri ustad kondang Aa Gym itu loh, hihihi. Di booth Mainland Heritage, saya juga beli jarum pentul yang ada bunga diujungnya, bukan jarum pentul yang beradar luas. Harganya Rp. 3.000,- saja. Sukaaaaa...

Dan kebetulan hari ini last day Indonesian Young & Creative Week, jadi banyak bazaar-baazar gitu. Terus kopi darat deh sama Mba Bina, ownernya My Zeekha yang biasanya cuma bbm-an doang. Poltak beli cincin unik di booth Mba Bina dan Alhamdulillah saya dibeliin juga. Pokonya kemarin ke FX pada girang semua deh. Bang Ricky dan kejepit juga shopping juga di Giordano. Vika dapet binder Angry Bird di Paper Clips. Sayangnya oji gak dapet apa-apa, cuma dapet mimi sama induknya :D

Setelah makan malam di Es Teler 77, cus deh going home. Di dalem mobil cuma bisa meringkuk karena saya menggigil. Sampe rumah langsung sholat dan sekali lagi merasakan luar biasanya wudhu. Selesai sholat badan membaik dan mulai nyoba-nyobain hasil buruan tadi di FX, hihihihi. Ya, begitulah. Belanja memang salah satu media menghilangkan penat dan stres yang cukup ampuh buat saya pribadi. Apalagi dapet diskonan yang kualitasnya gak diragukan lagi. Alhamdulillah Ya Rahman Ya Rahim.

Thursday, October 11, 2012

When I Decided to Say "No" it Means "No"

Postingan ini melanjutkan cerita sebelumnya tentang posisi baru yang ditawarkan ke saya. Finally, i decided to summarize day by day my activities during this week:

Senin
Jam 8.30 pagi dipanggil Pablo dari ruangannya dan ditawarin posisi itu. Dengan yakin saya jawab "No".

Selasa
Jam 4 sore ditelepon Bu Sri dan discuss bersama Pak Pandu. Disitu saya jawab tidak, tapi mereka ngasih kesempatan berpikir sampe besok pagi. Disini mereka bisa dibilang cukuo memaksa untuk ngelakuin sesuatu yang gak saya pengen. Arrggggg...

Rabu
Jam 9 pagi disamperin Bu Sri. My answer remain the same.
Jam 10 pagi diajak ke meeting room depan sama Pak Tomy, lagi-saya jawab tidak dan Alhamdulillah beliau mengerti karena ketakutan saya. Rasa takut tidak bisa menjadi yang mereka mau.

Kamis
Jam 11.30 disamperin Pablo dan diajak ke ruangannya. Kali ini dia lebih melas daripada sebelumnya, jauh lebih melas. "Mita, please. I'm begging you. I have no plan B. Please help me." Itu kata-kata yang paling terngiang di kuping saya. Bahkan saking gak kuatnya, saya sampe berkaca-kaca dan tak kuase liat mukanya dia yang baru kali ini memohon dengan amat sangat. "Mita, look at me please", ucapnya. Akhirnya dia mengerti juga kenapa saya gak bisa ambil posisi ini. "No worries, Mita. No Worries"

Akhirnya Pablo garuk-garuk kepala sambil nutupin muka (persis pemain bola yang gagal ngegolin ke gawang lawan). Suasana kembali cair dan dia mulai percakapan ringan.
Pablo: So, where do you come from Mita?
Mita: West Sumatra, Padang. I'm minangkau
Pablo: Ohh, that's why you're so stubborn
Mita: Hahaha yeah, maybe (dalem hati bilang "gak ngaruh kale blo")

Terus dia nanya tuh, ini percakapannya saya tulis dalam bahasa Indonesia aja yak, capek ngetik English mulu.

Pablo: Jadi recruitment admin mau gak?
Mita: Bantu kerjaan Musofa (Recruiter) dong?
Pablo: Iya lah
Mita: Tapi tetep di bawah ISS? (sambil pasang muka sedih)
Pablo: Engga. Jadi permanen
Mita: Hah? Ciyus? Miapah? Mau banget lah (pasang tampang muka girang)
Pablo: Alright (sambil mijetin keyboard)

Selesai percakapan yang gak jelas itu, saya langsung capcus dari ruangannya Pablo. Dia yang saya pikir udah meyerah ternyata masih aja gpdain kalo berpapasan dan bilang "Mita Mita Mita". Huahaha!

Before and after, thanks to Pablo Pusterla alias Papa Bear, Pak Tomy and Pak Pandu atas kesempatannya menawarkan saya posisi baru ini. Untuk Bu Sri, Mba Endah dan Kak Rani yang bener-bener support saya untuk maju. Mohon maaf kalo keputusan ini mengecewakan banyak pihak. Intinya, saya cuma mau mengikuti kata hati bukan paksaan orang-orang sekitar karena yang akan menjalani adalah saya bukan mereka.


Tuesday, October 9, 2012

Take it or Leave it?

Kemarin pagi begitu sampe di office, Mas Pablo Pusterla tiba-tiba manggil dari ruangannya.

Padahal niatnya cuma mau naro lunch box dan ngambil segelas susu ke pantry. Dipikiran saya, mungkin dia nanyain expense report yang belum saya kelarin, ternyata saya ditawarin posisi Mba Endah. Ulalala.. Gak kaget sih, karena hari Jumat kemarin Bu Sri udah ngasih tau kalo Mba Endah mau resign dan saya disuruh siap-siap aja kalo ditawarin posisi itu. Jumat itu saya jawab "TIDAK" ke Bu Sri. Kenapa? Karena saya udah ngerasa nyaman dan aman diposisi yang sekarang ini. Tapi pas Pablo minta dengan melas (secara dia jarang banget melas dan memohon gitu) saya jadi kepikiran alias bahasa alaynya itu galau!

And do you know? Setiap berpapasan sama Pablo, dia selalu bilang "Mita, pleaseeeeeee". Huahaha, jadi merasa dihargai dan merasa dipercaya gini sama bule nyebelin yang satu itu.


Sebenernya ini peluang emas banget! Salary 5 juta lebih siapa yang gak mau coba? Apalagi diumur saya yang (baru) 20 tahun ini, penawaran itu kan sesuatu banget. Batu loncatan untuk karir dan ekonomi yang lebih baik.  Tapi kalo diliat dari kerjaannya Mba Endah yang handle imigration semua expat di office ini jadi mendadak males dan ilfeel. Kenapa? Mungkin beberapa point ini bisa menjawab penolakan saya:

1. Imigrasi
Dunia macam apa imigrasi itu? Bener-bener asing. Secara naik pesawat aja saya belom pernah! Lah, terus apa hubungannya? *salah fokus* :D

2. Dikejar-Mengejar Expat
Owalah, saya paling males berhubungan sama expat disini. Saban hari, pasti ada aja bule yang nyemperin Mba Endah. Gak banget sumpeeeh!

3. Dibawahi oleh Pablo Pusterla
Bule paling rese tingkat internasional. Rumornya akhir tahun ini dia akan pulang ke kampungnya di Argentina sana. Hahaha senangnyaaa..

5. Bahasa
Cuy, kemampuan inggris saya gak bagus-bagus amat, standar abis! Secara faktor ini kan penting banget, komunikasi dua arah. Kalo dia komat-kamit panjang lebar terus saya gak ngerti, gimana coba? Hahaha..

4. Takut
Ketika saya ambil posisi ini dan ternyata i am not good enough for that responsibility. Takut ini menghantui. Hiks hiks..

Sekarang cuma bisa berdoa, semoga diberi petunjuk dan dimudahkan untuk kedepannya, apapun yang saya pilih. Kalo emang ini rejeki untuk orang lain, I will be happy for her dan Insya Allah gak ada penyesalan karena udah menolak tawaran ini. Amin Allahuma Amin..


Monday, October 1, 2012

Allahuma yaasir wa laa tu'assir

Bismillahirrohmanirrohim..

Tepat 1 Oktober 2012 ini saya dan MRA memulai komitmen kami untuk saling menjaga. Menjaga dalam segala hal. Memang, diantara kami tidak ada kata jadian atau pacaran sejak 4 tahun lalu dan semuanya mengalir begitu saja namun tetap dengan komitmen pernikahan pastinya. Saya bukan tipe perempuan yang suka berganti pasangan, ini semua adalah tentang hati dan perasaan. Memasuki tahun keempat ini, kami mulai menyadari betapa banyak waktu dan materi yang terbuang sia-sia untuk bersenang-senang dengan hubungan ini yang belum berstatus halal ini.

Mochammad Rizky Ananda
Dia yang mengerti dengan keegoisan saya
Dia yang sholeh dengan ibadah-ibadahnya
Dia yang tidak neko-neko dan apa adanya
Dia yang begitu menyebalkan ketika bersama
Dia yang hidungnya pesek dan bokong besarnya
Dia yang sering membuat saya bad mood seketika
Dia yang mencintai bola melebihi cintanya untuk saya
Dia yang menerima saya dengan kekurangan yang ada 
Dia yang tidak merokok walaupun pernah mencobanya
Dia yang pertama mengisi hati saya dengan keseriusan dan kekanak-kanakannya
Dia yang tak ragu berhenti untuk menolong ketika melihat siapapun yang kesusahan dengan motornya

Ahh, begitu banyak dia yang dia yang lainnya gak bisa saya tulis satu demi satu di postingan ini. Satu hal yang jelas, dia itu luar biasa.

Ini dia peraturan baru yang berlaku per Oktober ini:
1. Frekuensi bertemu dikurangi (maksimal 1 minggu sekali) diluar waktu mengaji (selasa, kamis dan jumat) dan jadwal latihan futsalnya (senin dan sabtu) dan itu artinya antara hari Rabu dan Minggu.
Sebelumnya mungkin kita bertemu 3-4 kali dalam seminggu.

2. Dalam pertemuan NO BODY CONTACT AT ALL.
Tadinya saya benar-benar menyukai ketika dia menggenggam erat jemari saya ataupun saya yang menggandeng tangannya, sekarang saya harus terbiasa tidak melakukannya.

2. Berkomunikasi langsung atau via media tanpa kata-kata sayang, cinta, rindu, kangen, pretty, sweety, honey, baby dan sejenisnya
Kata "aku sayang kamu" sering kami ucapkan satu sama lain. Sekarang harus bisa tanpa kehadiran kalimat itu sampai saat yang tepat nanti.

Jujur, saya ingin sekali menjadi yang halal untuknya karena memang itu tujuan kami sejak sekolah menengah kejuruan. Semoga Allah meridhoi niat baik kami dan mengampuni segala kekhilafan yang kami perbuat selama menjalani hubungan yang belum halal di hari-hari kemarin. Dan bantulah kami dalam proses memantaskan diri untuk berjodoh dengan seseorang yang baik agamanya yang telah Engkau takdirkan dan permudahlah rezeki untuk kami Ya Robb. Amin Allahuma Amin..

Allahuma yaasir wa laa tu'assir
Ya Allah, mudahkanlah jangan dipersulit