Friday, March 4, 2016

My Umroh Trip: Preparation

Assalamu'alaikum temans..

Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah..

Atas ijin dan ridho Allah Azza wa Jalla, saya diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah umroh pada 19 - 27 Januari 2016 lalu. Dengan berkah dan karunianya, beliau titipkan rejeki melalui Paman (Kakak dari Papa, semoga Allah memberkahinya) untuk memberangkatkan saya ke Baitullah. Allahuakbar. Masih gak percaya bahwa rejeki Allah itu bisa datang dari arah yang tak disangka-sangka??

Singkat cerita nih (tuh kan, udah mulai kambuh nih pikunnya). Awal tahun 2014 lalu saya bilang ke Papa bahwa anak perempuan bungsunya ini ingin sekali berangkat umroh namun terkendala biaya dan akhirnya saya urungkan niat itu karena dana yang sudah saya saving akan digunakan untuk keperluan pernikahan, in sya Allah.

Qodarullah, pada September 2015, saya dikabari oleh abang saya bahwa Paman mengajak saya untuk ikut umroh juga bersama beliau dan rombongan jama'ah. Sepertinya beliau sadar bahwa dari kalangan keluarga (pihak Papa) memang saya seorang yang belum mampu secara materi untuk berangkat umroh. Hihihi. Gak bisa dideskripsikan lagi deh gimana BAHAGIA dan BERSYUKUR nya waktu mendengar kabar itu. Allah Maha Baik, Allah Maha Baik. Allah Maha Baik..

Di post ini, saya mau share sedikit tentang persiapan sebelum keberangkatan umroh. Kali-kali aja bermanfaat buat kalian yang mau berangkat juga, hihi..

1. Persiapan Ilmu
The most important thing yang harus kita persiapkan. Mulai dari baca buku Manasik Haji dan Umroh, baca artikel segala macem tentang umroh di website-website islam Konsultasi Syariah, Rumaysho, muslim.or.id, muslimah.or.id, Menghafal doa-doa/bacaan-bacaan dan cari tau amalan-amalan lain yang bisa ditegakkan disana. Memantapkan niat biar semuanya lillah karena Allah dan terakhir adalah datang ke pertemuan Manasik Teknis (dari Travel) dan menyimak Hikmah Manasik Umroh yg disampaiakan Paman saya di Hotel Harris - Sumarecon Mall Bekasi. Iya, BEKASI! :D

2. Persiapan Fisik
Nah, kalo yang ini sih saya gak ada persiapannya. Padahal sebenernya umroh itu ibadah yang lumayan fisik banget, apalagi ketika kita Tawaf dan Sa'i *KOYO mana KOYO*

3. Persiapan Materi
Bermodalkan uang satu juta rupiah yang disulap jadi 261 real (rate 15 Januari 2016, 1 Real = 3820 Rupiah), ditambah 100 real dari Abang dan Cek Wati (kakak ipar), saya berangkat. Ternyata ya, ketika disana ada aja rejekinya. Pertama dikasih 50 real sana Uni Venny, 150 real dari Uni Evi, dan tiba-tiba di tas slempang kecil ada selipan 50 real, entahlah siapa pelakunya. Alhamdulillah..

4. Persiapan Koper
Ini dia nih yang super ribet bagi kaum hawa, masalah baju dan segala prientilannya. Ini persiapan versi saya:

Notes:
- Koper untuk Kabin dan Tas Slempang disediakan oleh Travel, tergantung kebijakan travelnya ya. Nah, kalo koper besar modal pinjem sama Poltak, hihihi
- ID wajib selalu dipakai yah, just in case kita nyasar dan gak tau arah pulang, di bagian belakang ID itu ada nama hotel tempat kita menginap dan nomor telepon Mutowif yang bisa kita hubungi
- Kebutuhan setiap orang kan beda-beda nih, kalo table ini sih standarnya seorang fakir ilmu si Mita Silvia. Prinsip saya sih yang penting gak kekurangan baju disana bisa berabe, sedia payung sebelum hujan toh?
- Karena selepas mendarat kami sudah dijadwalkan untuk umroh pertama, maka koper kecil itu isinya persiapan untuk ambil Miqot di Al-Munif, isinya adalah perlangkapan mandi dan pakaian ihrom (Untuk pakaian ihrom wanita tidak diwajibkan berwarna putih kok, untuk pria tentunya dengan 2 helai kain putih yang diberikan oleh Travel).
 
Koper Besar (BAGASI)
Quantity
Gamis 8 helai
Gamis Baju Tidur 4 helai - Bahan Kaos
Khimar 6 helai
Dalaman Khimar 8 helai
Manset Tangan 4 set
Kaok Kaki 8 set
Jaket 2 helai
Syal 3 helai
Dalaman Rok 2 helai
Pakaian Dalam 8 set
Tas Lipat Khusus Baju Kotor 1 piece
Charger Handphone 1 set (kaki 3)
Perlengkapan Mandi Sabun, Shampoo, Sikat dan Pasta Gigi, Shower Puff
Perlengkapan Wanita Day Cream, Body Lotion, Pantiliner, Lip Balm
 
Koper Kecil (KABIN)
Quantity
Gamis 1 helai
Khimar 1 helai
Dalaman Khimar 1 helai
Handuk Kecil 1 helai
Kaos Kaki 1 helai
Atasan Mukena 1 helai
Pakaian Dalam 1 set
Plastik Kain Kotor 1 helai
Sepatu 1 pasang
 
Tas Slempang
Quantity
ID Tanda Pengenal Umroh satu-satunya
Pouch/Dompet kecil untuk uang cash
Tissue Basah 1 pack
Tissue Kering 1 pack kecil
Tolak Angin 6 pcs
Minyak Angin/Balsem 1 botol kecil
Antis Antiseptic 1 botol kecil
Koyo 1 pack
Pantiliner secukupnya
Hansaplast secukupnya

Tambahan:
Bawa juga obat-obatan seperlunya (obat sakit kepala, obat batuk dan vitamin) dan pendamping makanan (abon, kering kentang, sambal dalam kemasan) karena walaupun di hotel nanti disediakan makanan masakan Indonesia terkadang tastenya ada aja yang gak pas sama lidah kita. Jadi ya lumayan bisa membantu meningkatan  nafsu makan. Ingat ya, umroh itu ibadah fisik. Jangan sampai karena ogah makan, jadi gak maksimal dalam beribadah. Mengidap 5L gak enak! Terus, satu lagi: SNACK! Gak usah banyak-banyak karena disana banyak camilan enak, terutama ICE CREAM CHOCOLATE 3 real! Yummy..

Ada satu kejadian juga yang bikin hati gak karuan gimana gitu kalo diinget-inget. Jadi ceritanya untuk umroh ini saya hanya pesan 1 set gamis di @langitbirucorp karena kondisi financial lagi dipres banget. Sistemnya pre-order dengan proses jahit selama 9 hari kerja. Karena udah mepet mau berangkat jadi saya gunakan pengiriman dengan service JNE YES which means Yakin Esok Sampai. Dikirim dari Malang hari Kamis dan harusnya tiba hari Jumat. Sengaja tuh pulang agak malem (tebak jam berapa pulang malem versi saya? Jam 7 jawabannya, hahaha) karena nungguin paket yang belum juga merapat, tanda-tandapun gak ada. Mana Senin saya sudah mulai cuti pulak. Sabtunya saya kontak security kantor, paket belum juga datang. Minggu pun nihil. Senin saya WA reception nanyain paket, dia jawab ada. Segera tuh saya kirim abang gojek untuk jemput itu paket. Kaki mendadak lemes tak bertulang ketika gojek datang dan ternyata yang dikirim adalah 2 dokumen bukan paket. Sekitika air mata ngalir gak begitu deras-deras amat. Antara sedih dan heran, kok gak bisa bedain mana dokumen mana paket. Entah saya yang oon atau gimana gak ngerti lagi deh :(

Sorenya, reception WA saya, menyampaikan kabar bahagia yang dinanti-nanti. Agam (messenger cilik yang yang suka anter pulang ke rumah kalo lagi gak bawa motor) saya minta tolong untuk anterin selepas dia pulang kantor. Qodarullah, begitu sampai di rumah lemes lagi karena sizenya gak sesuai sama yang saya pesan. Sedih. Udah down aja karena buat apa gamis super besar ini dibawa kalo sisana gak dipakai. Selepas sholat isya, Allah Yang Maha Luar Biasa dengan segala keajaibannya memberikan saya semacam "hidayah" (atau mungkin tepatnya ide kali ya, haha) untuk permak itu gamis. Coba hubungi Kurnia Tailor langganan Papa dan ketika itu posisi jarum jam menunjukan pukul 9 malam kurang sedikit. Alhamdulillah mereka mau bantu, padahal mau tutup tuh sebenernya.

Begitu selesai, ngeeeeng tancap gas melawan angin malam sendirian. Sampai rumah langsung lompat tinggi ke lantai 2 menuju ruang cuci mau nyuci (iyalah nyuci, menurut L?).  Finally. baru bisa tidur jam 11 malam. Huft, lelah. Selesai Subuh raga ini sudah gak sabar mau ke ruang jemur sambil berH2C sama status gamis perjuangan. Yeay, kering, setrika, packed. Done. Alhamdulillah..

Sekian dulu tulisan untuk preparation. In sya Allah lanjut di tulisan berikutnya. Anyway ada yang beda ya sepertinya gaya tulisan saya? Hihi harap maklum..

Wassalamualaikum..

Ditulis di hari Jumat, 4 Maret 2016 ketika masih jam kerja dalam keadaan gak ada kerjaan :D

2 comments: